Bertemu di ujung mata —Kaleo's pov
Aku tidak tahu apakah aku harus berterimakasih pada Elang atau malah sebaliknya.
Tentu saja di hari pernikahannya, dia juga mengundang lelaki yang sekarang menjadi pujaan hati Sienna.
Aku senang tapi juga iri.
Iri karena mereka terlihat begitu serasi. Terlihat seperti dua makhluk yang memang diciptakan Tuhan untuk saling berdampingan.
They're really meant to be.
Bahkan dalam gumaman pelan pun aku mengakuinya.
Tubuhnya tinggi -memang tak jauh lebih tinggi dari ku, tapi walaupun wajahnya terlihat seperti anak anjing kecil, aura maskulin dan percaya diri menyeruak bahkan hanya dari matanya.
Aku tak berani menatap wajahnya langsung, hanya sedikit melirik bagaimana laki-laki itu dan Sienna berinteraksi di ujung lain ruangan.
Tapi hal yang tak ku sangka datang.
Tatapan kami bertemu tepat saat aku kembali menoleh. Aku tak dapat memikirkan apapun selain membalas tatapannya dengan senyum.
Laki-laki itu ... Dia beruntung. Beruntung karena dapat memiliki seseorang seperti Sienna dalam hidupnya.
Andai aku dapat melawannya sekali saja. Untuk membuktikan padanya jika aku juga cukup layak bersama Sienna.