Efek samping sakit hati lama
“Na.“
“Can you guys make up again?“
“I don't mean you guys have to be that friendship again but at least treat him well. You're actions towards him is a bit rude.“
“Gue tau lo pasti benci dia entah karena alasan tiga tahun lalu atau Kaleo yang terlambat nyatain perasaannya sama lo. Tapi Na, dia gak salah apa-apa. Yang seharusnya lo benci itu gue, karena gue udah ngambil apa yang dulu seharusnya jadi milik lo.“
“And one thing, he's already stop. Stop trying to reach you, as you wish.“
“Gue tau kedengarannya gue ngebela dia banget tapi gue cuma ngomongin yang sebenarnya aja.“
“If you still don't like him, or maybe you already hate him it's okay but please don't be harsh.“
“Lo malah ngerubah diri lo jadi orang jahat Na.“
Awalnya aku ingin menyangkal kalau sikapku biasa saja pada Kaleo tapi setelah ku ingat lagi ternyata apa yang Kalindra katakan tak salah juga.
Aku memang bersikap sangat buruk pada Kaleo setelah dia menyatakan perasaannya.
Bunga tulip yang dia berikan, ku buang begitu saja. Aku bahkan menolak menemuinya, padahal dia sama sekali tidak memaksa ku untuk kembali bersamanya.
Ternyata yang berubah menjadi jahat bukan dia tapi aku.
Mungkin otak ku ingin dia bersikap sedikit jahat agar rasa sakit yang ku rasakan dulu dapat ku salahkan sepenuhnya pada Kaleo. Tapi saat ku minta berhenti dia benar-benar melakukannya.
Bahkan orang-orang disekitar ku pun mengatakan jika aku terlampau jahat padanya. Aku menyakitinya disaat dia tak pernah menyakiti ku sedikitpun.
Ternyata rasa sakit hati ku padanya dulu, membuatku agak besar kepala karena tahu dia akhirnya juga merasakan hal yang sama.