Gelato


Kaleo menarik helai rambut Sienna yang berantakan ke belakang telinga.

Menatap manik gadis itu sambil tersenyum lembut.

“Rambut lo masuk ke gelato nanti. Ikat aja.” Katanya menjawab ekspresi bertanya Sienna.

Gadis itu mengangguk lalu menggenggam seluruh rambutnya dengan satu tangan dengan tangan yang lain menarik jepit rambut dari tasnya.

God. I'm in love. Why did I have to realize it too late?

“Na.”

“Hm.”

You still into tulip right?

Sienna mengedipkan matanya sekali. Mendorong mangkuk gelatonya ke depan lalu bersandar.

What a such question?

Because I wanna know, if the tulip still has a chance

Tawa renyah meluncur dari bibir Sienna. Dia tertawa sambil memegangi perut, padahal di depannya Kaleo sedang mengerutkan dahi.

Dia bingung kenapa Sienna tertawa untuk pertanyaannya.

“Na.” Panggilnya agak panjang.

Sorry,” katanya sambil mengusap ujung mata. “I don't even know what you mean.

Because I want to know, if I still have a chance to get you back.

“Lo mau ngasih gue tulip emang?”

“Iya.” Jawab Kaleo yakin.

Sienna tersenyum tipis, membuat jantung Kaleo hampir meledak karena kesenangan.

So, am I still have a chance?

Let's go back, Kaleo.