Haka Raden Sagara.


“Lalu, kau siapa?”

Haka. Panggil saja begitu.

Aku teman yang sering menyusahkan Reyga sepanjang waktunya.

“Seberapa dekat kalian?

Entahlah. Jika dihitung menggunakan skala, kedekatan kami lebih dari 0 sampai 10 perhitungan.

Kami dekat, tapi kami bukan sebagai sahabat.

Aku hanya menganggapnya kenalan. Dia menganggap ku sebagai teman.

Ya, seperti itulah.

“Apa yang kau sukai dari Reyga?

Senyumnya.

Senyumnya selalu membawa warna yang berbeda setiap kali aku merasa lelah.

Dan senyumnya, selamanya akan jadi hal yang paling aku sukai darinya.

“Satu atau dua hal tentang dirimu.”

Aku tidak senang berbasa-basi, jadi ku katakan saja.

Tapi jangan terkejut.

Ada monster, bersembunyi dalam diriku.

Sudah lama sekali, dan monster itu yang pertama kali Reyga temui.