Just for today


Langit merah senja di ujung laut terlihat menawan, dengan ombak kecil yang berlomba-lomba datang.

Kaleo terpana melihat Sienna tersenyum bahagia bermain-main di bibir pantai. Gadis itu cantik sekali. Tapi baru sedetik dia tersenyum ingatan tentang Sienna yang memintanya untuk berhenti terlintas di kepala.

Sienna bilang ini yang terakhir. Karena itu Kaleo sengaja memilih tempat yang paling Sienna suka.

“Sienna,” panggil Kaleo sambil mendekat dengan buket tulip di tangan. “Gue tahu ini yang terakhir, tapi biarin gue jatuh sejauh-jauhnya sama lo. Biarin gue mencintai lo walau hanya untuk hari ini, ya?”

Tangan Kaleo terjulur. Bunga tulip merah muda itu terlihat begitu pas ditangan Sienna.

Senyum Sienna merekah, ditatapnya Kaleo dengan binar mata yang semakin membuat Kaleo jatuh.

Tapi, Sienna menjawabnya dengan gelengan kepala. Tak ada suara, hanya satu gestur yang dengan jelas mengatakan jika Sienna tak menginginkan cinta Kaleo diberikan padanya.

Lalu tatapannya teralihkan. Ada lelakinya tak jauh dari mereka, tengah terdiam menatap Sienna lalu menunduk hendak pergi.

Tanpa berkata apapun, Sienna pergi, berlari sambil tersenyum manis dan memeluk lelakinya.

“Ayo, pulang.” Katanya.

Sienna mengecup pipi sang kekasih dengan mesra, melupakan eksistensi Kaleo di belakang dengan buket tulip masih di tangan.