Diary: Cerita lama perlu penjelasan. Kenapa bukan dia?


Catatan ini aku buat setelah dia bertanya.

Kenapa bukan dia yang jadi cinta pertama, padahal dia orang pertama yang membuat ku jatuh cinta?

Sebetulnya jawaban itu tidak ada.

Tak ada kalimat yang dapat menjelaskan bagaimana caraku menyimpulkan.

Tapi akan ku coba jelaskan dengan kalimat yang pasti sangat berantakan.

Setelah bertemu dua lelaki yang jauh berbeda itu aku paham.

Apa itu suka, dan apa itu cinta.

Dengan Kaleo, aku suka segala hal. Semua hal manis yang kami berdua lewatkan, tapi saat perasaan sakit muncul kami cenderung menjaga jarak dengan alasan supaya kami bisa saling menenangkan.

Tapi ketika aku bersama dia, aku merasakan banyak perbedaan.

Aku yang awalnya tak suka pahit jadi amat menyukainya. Jika kami merasa sakit, kami akan cari solusinya berdua.

Saat bersama Kaleo, jantung ku berdebar kencang.

Tapi saat bersama dia, perutku rasanya diisi kupu-kupu yang berterbangan.

Aku tidak sedang membandingkan tapi semua perbedaan itu harus aku jelaskan. Iya kan?

Perasaan ku pada Kaleo itu seperti permen kapas. Indah saat dipandang tapi bahkan dengan angin pun dia dapat menghilang.

Sedangkan perasaan ku padanya seperti sedang mencari harta karun yang dipendam.

Kadang aku menemukan berlian, tapi lebih banyak kerikil yang aku simpan.

Ah, begini saja, biar ku simpulkan dalam dua kalimat pendek.

Dengan Kaleo aku menerima banyak hal.

Dengan dia aku lebih banyak belajar, tentang bagaimana dan dari mana rasa cinta itu berasal.

Dan karena dua hal yang berbeda itu sepenuhnya aku paham.

Mana yang cinta pertama dan mana yang bukan.