Will you marry me?


Malam ini ulang tahun Sienna yang ke dua puluh lima.

Sebenarnya dia tidak ingin merayakan pesta hanya saja sang Mama terus memaksa.

Katanya, “Tidak semua orang bisa merayakan umur dua puluh lima, tapi Mama mau anak Mama merayakannya.”

Karena itu di sinilah Sienna akhirnya. Pestanya minimalis, hanya dihadiri sedikit tamu dan tanpa kue ulang tahun.

Tapi karena ini pesta terakhir untuk ulang tahunnya, Sienna meminta agar satu bucket list yang sangat dia mau dijadikan kenyataan.

Sienna ingin berdansa.

Lagu —The Way You Look At Me— dari Christian Bautista menggema lembut ke seluruh ruangan.

Walau Sienna tidak tahu pasti kenapa lagu itu yang dipilih, dia tetap ikut menikmati.

Diiringi alunan melodi lembut dari biola dan piano yang bersahutan, Sienna melangkahkan kaki turun ke lantai dansa.

Awalnya kakak Sienna, Dipta yang mengajaknya berdansa. Tapi saat dia melakukan gerakan berputar sosok itu digantikan dengan lelaki lain.

Lelaki yang membuat senyum Sienna semakin melebar. Membuat binar di mata semakin membesar.

Lalu dia berbisik, “Cantik.

Sienna tersenyum. Hatinya senang, terlampau senang bahkan.

Dan saat lagu selesai. Saat seluruh ruangan diisi hening.

Dia menatap Sienna tepat ke mata. Menarik tangan Sienna ke depan. Lalu memasukkan cincin berwarna merah muda ke jari manis kemudian menggenggam tangan itu erat.

“Ini yang terakhir.” Katanya.

Will you accept me as someone who will grow old with you?

Will you marry me, Sienna?