01
Kening Kailen mengerut saat mobil yang ditumpanginya bersama Jesandra berhenti di salah satu kafe.
“Kita mau ke mana lagi?” Tanya Kailen menolehkan kepalanya ke arah Jesandra.
“Yuk keluar.”
Mendapat jawaban yang berbeda membuat Kailen berpikir, mungkin saja Jesandra ingin mengajaknya menghabiskan waktu sedikit lebih lama berdua.
Bibirnya tak berhenti tersenyum walau kakinya sudah menapaki lantai keramik kafe.
“Jesa!”
Suara yang tak asing di telinga, membuat Kailen langsung tahu siapa pemiliknya.
Ternyata Jesandra membawanya ke sini bukan untuk menghabiskan waktu berdua.
“Laura?”
“Iya, tadi dia minta tolong aku, mau numpang pulang. Kamu gak apa-apa kan?”
Tak ingin memperpanjang masalah, Kailen tersenyum tipis lalu mengangguk.
“Sekalian pulang aja ya.” Ucap Jesandra saat Laura sudah berdiri di depan mereka.
Setelah menunggu Laura membayar minumannya, akhirnya ketiga orang itu keluar berjalan ke arah parkiran.
Langkah Kailen tiba-tiba terhenti saat ingin memasuki mobil. Laura yang tadi berdiri tak jauh di belakangnya lebih cepat membuka pintu mobil bagian depan dan langsung duduk.
“Untung banget lo lagi di luar, gue jadi gak perlu mesen gojek deh.” Oceh Laura sambil tertawa.
Kailen sangat ingin memprotes tapi rasanya terlalu malas, karenanya dia langsung duduk di kursi belakang tanpa banyak bicara.
Dia hanya diam saja, memperhatikan pacar dan teman pacarnya yang sedang bercanda. Entah kenapa rasanya hari ini lebih jenuh dari biasanya.