Pantai, Kaleo dan Sienna
Kaleo hanya tersenyum melihat Sienna bermain-main di bibir pantai.
“Happy?” Tanya Kaleo di belakang kepala Sienna.
Sienna menoleh, keluar dari air laut dangkal lalu berjalan ke bibir pantai.
“Happy.” Jawabnya senang.
“Sini duduk.” Ajak Kaleo.
Sienna menurut, mendudukkan tubuhnya di sebelah Kaleo.
“Cantik ya Na.”
“Sunset emang selalu cantik Le.”
Hening sebentar. Kaleo memilih untuk diam dan memperhatikan setiap inci wajah Sienna yang sedang memejamkan mata.
“Am I your first love, Na?” Tanya-nya tiba-tiba.
Netra keduanya bertemu, bersama senja senyum Sienna merekah.
“Sadly you're not, Kaleo.”
Kaleo diam, menolehkan kepalanya ke arah laut. Hatinya sakit melihat Sienna menjawab tanpa ragu.
“Faktanya, lo adalah laki-laki yang ngebuat gue pertama kali ngerasain apa itu jatuh cinta. Tapi sayangnya, Lo bukan cinta pertama gue.”
Kaleo menutup mata, mengatur napasnya agar terdengar lebih tenang.
“So, who was your first love?”
Sienna tersenyum cerah sekali. Sepertinya memikirkan nama orang itu saja sudah membuat Sienna bahagia.
“You know him already, Le.” Katanya sambil mengulum senyum.
“He's my first love. He's the one, from the start to the end.”
Kaleo menangkap binar di mata Sienna saat menyatakan siapa pemilik hatinya. Binar yang tak pernah dan tak akan Kaleo dapatkan dari Sienna.
“So, you love him more than me.” Kata Kaleo memalingkan wajahnya.
Nadanya terdengar pasrah, seperti sedang mengakui kekalahan.
Sienna menggeleng, “Nope.”
Kaleo menoleh cepat, mencoba memperhatikan raut wajah Sienna lebih banyak.
“Rasa cinta gue ke dia gak sama kayak rasa suka gue ke lo.
Setelah gue ketemu dia, akhirnya gue bisa tau cinta itu apa.
Lo mungkin memang orang pertama yang ngebuat gue ngerasain jatuh cinta tapi, dia adalah orang yang ngebuat gue paham cinta gak cuma sparks-nya aja.
Love is more than that.
I'm so sorry to say this Le, but you are not my first love.“
Sienna menghela napasnya sebentar sebelum melanjutkan.
“Sama lo gue suka. Sama dia gue cinta.”
“Maaf ya Le, tapi gue maunya dia, bukan lo.”